LAPORAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI
(PRAKERIN)
DISUSUN OLEH :
M.SYAHRIL
SIDIK NST
NIS:
TEKNIK KOMPUTER
DAN JARINGAN
SMK SWASTA DHARMA PATRA
PANGKALAN SUSU
2016
LEMBAR
PENGESAHAN
Pangkalan
susu, 31 Oktober 2016
Guru
Pembimbing Pembimbing Lapangan
Mengetahui,
Ka.
SMK DHARMA PATRA Koordinator PRAKERIN
EDI
SASWONO.SPD
ANDY GUNAWAN
DESKRIPSI MAKALAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada ALLAH SWT, karena dengan rahmat
dan karunianya Penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
yang telah dilaksanakan di PT.PERTAMINA EP. Laporan ini disusun sebagai salah satu
persyaratan mengikuti Uji Kompetensi di SMKs DHARMA PATRA pangkalan susu
Kegiatan Prakerin
dimaksudkan sebagai salah satu bekal dalam memasuki jenjang dunia usaha atau
dunia industri dan untuk memupuk sikap mental yang lebih baik dalam
melaksanakan kewajiban sebagai penerus bangsa sehingga mampu dan siap bekerja.
Sehubungan dengan
terlaksananya Prakerin ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari semua
pihak secara moril maupun materil, oleh karena itu saya mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua tercinta
yang selalu memberikan motivasi selama praktek kerja industri (PRAKERIN)
2. Bapak Andy Gunawan dan pembimbing saya Saat Prakerin bpk.Rahmat Hidayat, bpk Edi
Syahroni, bpk Nur Rahman, bpk Erfazhd Peace, Bpk Hendrico RS, Bpk Usman, Bpk
Ediyanto, Bpk Nurdin Dan Yang
lainnya selaku wakil dari PT.PERTAMINA
EP P.Susu
3.
Bpk. Edi Saswono S.Pd selaku kepala SMK Dharma Patra P.Susu
4.
Bapak Yunus S.Pd selaku Pembimbing Pelaksanaan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN).
5.
Bapak Anshar selaku Ketua Jurusan
TKJ(Teknik Komputer Dan Jaringan) SMK Dharma Patra P.Susu
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun bagi pembaca dan masyarakat umum, semoga laporan ini
bermanfaat.
Senin
31 oktober 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
judul Halaman
Halaman pengesahan...................................................................................... 1
Kata Pengantar…………………………………………………………... 2
Daftar isi.......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.0 Tujuan Penulisan…………………………………………………….. 3
1.1 Tujuan
praktek .............................................................................. 4
1.2 Manfaat
praktek............................................................................ 5
1.3 Latar
belakang……………………………………………………. 6
BAB
II PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah perusahaan……………………………………………………
2.3
visi & Misi…………………………………………………………….
2.3
Ruang lingkup pekerjaan………………………………………………
2.3
2.5 Kepegawaian dan kedisiplinan……………………………………..
2.6
pasal 1 kepegawaian…………………………………………………...
2.7
pasal 1 disiplin kerja…………………………………………………..
BAB
III ISI KEGIATAN
3.1 Alat dan bahan…………………………………………………………….
3.2 isi laporan………………………………………………………………….
BAB
IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan …………………………………………………………………
4.2
Saran……………………………………………………………………….
4.3
Penutup……………………………………………………………………..
BAB l
Tujuan Penulisan Laporan Prakerin
adalah
·
Sebagai
bukti telah melaksanakan Prakerin.
·
Sebagai
salah satu syarat untuk mengikuti ujian karya tulis.
·
Untuk
memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir prakerin tahun pelajaran
2014/2015
·
Untuk
memenuhi tugas yang diberikan pembimbing produktif
·
Untuk
melatih kemampuan siswa dalam menulis laporan secara ilmiah.
·
Sebagai
laporan dari hasil Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) yang telah dilaksanakan
secara tertulis.
·
Memantapkan
dan mengembangkan pelajaran yang diperoleh disekolah dengan penerapan didunia
kerja Sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah melaksanakan pakerin.
·
Sebagai
pedoman untuk pembuatan karya tulis selanjutnya.
·
Agar
siswa mampu memahami, menetapkan dan mengembangkan pelajaran yang di hapus dari
sekolah dan menerapkan nya di dunia usaha kerja.
·
Agar
para siswa mampu mempelajari, memahami, memantapkan danmengembangkan ilmu
pengetahuan yang sudah diperolehnya dari sekolah dandapat menerapkannya
langsung di lapangan kerja.
·
Agar
siswa mampu mengembangkan dasar-dasar teori yang didapatkan dari sekolah yang
berhubungan dengan hasil prakerin.
·
Agar
siswa dapat menuangkan pikiran ke dalam tulisan yang dapat diuji keilmiahannya.
·
Agar
siswa mampu mencari alternatif pencerahan masalah kejuruan sesuai dengan
program studi yang dipilih dari pelaporan.
·
Memberikan
alternatif pemecahan masalah kejuruan dengan lebih luas dan mendalam
·
Untuk
menyimpulkan peningkatan wawasan dan pengetahuan siswa angkatan berikutnya
·
Untuk
menerapkan gambaran yang seharusnya dalam melaksanakan praktek kerja industri
sampai dimana pengetahuan atau kemampuan dalam mengikuti praktek kerja
·
Untuk
menyimpulkan data, guna kepentingan pribadi siswa Untuk memantapakan siswa
dalam pengembangan atau penerapan pelajaran sekolah dari hasil prakerin.
·
Untuk
melatih dan mengingatkan keterampilan siswa dalam membuat karya tulis.
Tujuan
Praktek Kerja Industri
Secara
umum Praktek Kerja Industri bertujuan untuk memberi gambaran kepada siswa/i
pada saat bekerja, baik itu disuatu perusahaan ataupun disuatu lembaga
instansi.
Sedangkan secara khususnya antara
lain :
Ø Dapat menambah dan mengembangkan
potensi ilmu pengetahuan pada masing-masing siswa/i.
Ø Melatih keterampilan yang dimiliki
siswa/i sehingga dapat bekerja dengan baik.
Ø Melahirkan sikap bertanggung jawab,
disiplin, sikap mental, etika yang baik serta dapat bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar.
Ø Menambah kreatifitas siswa/i agar
dapat mengembangkan bakat yang terdapat dalam dirinya.
Ø Memberikan motivasi sehingga siswa/i
bersemangat dalam meraih cita-cita mereka.
Ø Melatih siswa/i agar dapat membuat
suatu laporan yang terperinci dari apa saja yang mereka kerjakan selama Praktek
Kerja Industri.
Manfaat
Praktek Kerja Industri
o
Adanya
manfaat Praktek Kerja Industri antara lain :
Ø Menambah wawasan pada siswa/i.
Ø Membina hubungan kerja sama yang
baik antara pihak sekolah dengan perusahaan atau lembaga instansi lainnya.
Ø Mendapatkan pengalaman untuk bekal
pada saat bekerja nantinya.
Ø Menumbuhkan rasa kebersamaan dan
kekeluargaan antara pihak sekolah dengan pihak perusahaan.
Latar Belakang Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
Kegiatan praktek kerja industri merupakan
metode pembelajaran sisiwa smk untuk mengenal dunia usaha sebelum sebelum
mereka terjun langsung ke dunia usaha yang sebenarnya kegiatan praktek kerja
industri merupakan bentuk pelaksanaan pendidikan sistem ganda yang memberikan
pengalaman bagi siswa smk tentang dunia usaha dan atau dunia industri
Dengan diadakannya praktek kerja
industri yang di selenggarakan oleh SMK DHARMA
PATRA telah memberikan sebuah
pengalaman yang sangat bermanfaat bagi siswa dalam menambah wawasan dan
pengalaman di dunia kerja sebenarnya, selain itu juga bertujuan agar siswa
dapat memahami serta menerapkan ilmu yang diperoleh pada waktu prakerin di masa
yang akan datang.
Selama prakerin di PT.PERTAMINA EP telah memberikan
peluang kepada saya untuk memahami praktek kerja industri yang sebenarnya,
meskipun dengan waktu yang relatif singkat namun cukup memberikan manfaat dan
pengetahuan bagi saya dalam memahami praktek kerja yang sesungguh nya, dan
telah memberikan gambaran nyata mengenai dunia usaha yang tidak dapat di
peroleh di sekolah.
BAB II
SEJARAH SINGKAT
Tonggak-tonggak
sejarah berdirinya PT Pertamina (Persero) sebagai Perusahaan BUMN sejak tahun
1957 hingga berubah status hukum menjadi Perusahaan Perseroan Terbatas (Persero).
MASA KEMERDEKAAN
Pada 1950-an, ketika
penyelenggaraan negara mulai berjalan normal seusai perang mempertahankan
kemerdekaan, Pemerintah Republik Indonesia mulai menginventarisasi
sumber-sumber pendapatan negara, di antaranya dari minyak dan gas. Namun saat
itu, pengelolaan ladang-ladang minyak peninggalan Belanda terlihat tidak
terkendali dan penuh dengan sengketa.
INTEGRASI PENGELOLAAN MIGAS INDONESIA
Pada tahun 1960, PT PERMINA direstrukturisasi
menjadi PN PERMINA sebagai tindak lanjut dari kebijakan Pemerintah, bahwa pihak
yang berhak melakukan eksplorasi minyak dan gas di Indonesia adalah negara.
TONGGAK MIGAS INDONESIA
Untuk memperkokoh
perusahaan yang masih muda ini, Pemerintah menerbitkan Undang-Undang No. 8
tahun 1971, dimana di dalamnya mengatur peran Pertamina sebagai satu-satunya
perusahaan milik negara yang ditugaskan melaksanakan pengusahaan migas mulai
dari mengelola dan menghasilkan migas dari ladang-ladang minyak di seluruh
wilayah Indonesia, mengolahnya menjadi berbagai produk dan menyediakan serta
melayani kebutuhan bahan bakar minyak & gas di seluruh Indonesia.
DINAMIKA MIGAS INDONESIA
Seiring dengan waktu,
menghadapi dinamika perubahan di industri minyak dan gas nasional maupun
global, Pemerintah menerapkan Undang-Undang No. 22/2001. Paska penerapan
tersebut, Pertamina memiliki kedudukan yang sama dengan perusahaan minyak
lainnya. Penyelenggaraan kegiatan bisnis PSO tersebut akan diserahkan kepada
mekanisme persaingan usaha yang wajar, sehat, dan transparan dengan penetapan
harga sesuai yang berlaku di pasar.
MASA TRANSFORMASI
Pada 10 Desember 2005,
sebagai bagian dari upaya menghadapi persaingan bisnis, PT Pertamina mengubah
logo dari lambang kuda laut menjadi anak panah dengan tiga warna dasar
hijau-biru-merah. Logo tersebut menunjukkan unsur kedinamisan serta
mengisyaratkan wawasan lingkungan yang diterapkan dalam aktivitas usaha
Perseroan.
Sebagai lokomotif perekonomian
bangsa Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang
energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan.Pertamina
menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola
korporasi yang baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era
globalisasi.
Dengan pengalaman lebih dari 56 tahun, Pertamina semakin percaya
diri untuk berkomitmen menjalankan kegiatan bisnisnya secara profesional dan
penguasaan teknis yang tinggi mulai dari kegiatan hulu sampai
hilir.Berorientasi pada kepentingan pelanggan juga merupakan suatu hal yang
menjadi komitmen Pertamina,agar dapat berperan dalam memberikan nilai tambah
bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Upaya
perbaikan dan inovasi sesuai tuntutan kondisi global merupakan salah satu
komitmen Pertamina dalam setiap kiprahnya menjalankan peran strategis dalam
perekonomian nasional. Semangat terbarukan yang dicanangkan saat ini merupakan
salah satu bukti komitmen Pertamina dalam menciptakan alternatif baru dalam
penyediaan sumber energi yang lebih efisien dan berkelanjutan serta berwawasan
lingkungan. Dengan inisatif dalam memanfaatkan sumber daya dan potensi yang
dimiliki untuk mendapatkan sumber energi baru dan terbarukan di samping bisnis
utama yang saat ini dijalankannya, Pertamina bergerak maju dengan mantap untuk mewujudkan
visi perusahaan, Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.
Mendukung
visi tersebut, Pertamina menetapkan strategi jangka panjang perusahaan, yaitu
“Aggressive in Upstream, Profitable in Downstream”, dimana Perusahaan berupaya
untuk melakukan ekspansi bisnis hulu dan menjadikan bisnis sektor hilir migas
menjadi lebih efisien dan menguntungkan.
Pertamina
menggunakan landasan yang kokoh dalam melaksanakan kiprahnya untuk mewujudkan
visi dan misi perusahaan dengan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang sesuai
dengan standar global best practice, serta dengan mengusung tata nilai korporat
yang telah dimiliki dan dipahami oleh seluruh unsur perusahaan, yaitu Clean,
Competitive, Confident, Customer-focused, Commercial dan Capable. Seiring dengan
itu Pertamina juga senantiasa menjalankan program sosial dan lingkungannya
secara terprogram dan terstruktur, sebagai perwujudan dari kepedulian serta
tanggung jawab perusahaan terhadap seluruh stakeholder-nya.
Sejak didirikan pada 10 Desember 1957, Pertamina
menyelenggarakan usaha minyak dan gas bumi di sektor hulu hingga hilir. Bisnis
sektor hulu Pertamina yang dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia dan
luar negeri meliputi kegiatan di bidang-bidang eksplorasi, produksi, serta
transmisi minyak dan gas. Untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan produksi
tersebut, Pertamina juga menekuni bisnis jasa teknologi dan pengeboran, serta
aktivitas lainnya yang terdiri atas pengembangan energi panas bumi dan Coal Bed
Methane (CBM). Dalam pengusahaan migas baik di dalam dan luar negeri, Pertamina
beroperasi baik secara independen maupun melalui beberapa pola kerja sama
dengan mitra kerja yaitu Kerja Sama Operasi (KSO), Joint Operation Body (JOB),
Technical Assistance Contract (TAC), Indonesia Participating/ Pertamina
Participating Interest (IP/PPI), dan Badan Operasi Bersama (BOB).
Aktivitas
eksplorasi dan produksi panas bumi oleh Pertamina sepenuhnya dilakukan di dalam
negeri dan ditujukan untuk mendukung program pemerintah menyediakan 10.000 Mega
Watt (MW) listrik tahap kedua. Di samping itu Pertamina mengembangkan CBM atau
juga dikenal dengan gas metana batubara (GMB) dalam rangka mendukung program
diversifikasi sumber energi serta peningkatan pasokan gas nasional pemerintah.
Potensi
cadangan gas metana Indonesia yang besar dikelola secara serius yang dimana
saat ini Pertamina telah memiliki 6 Production Sharing Contract (PSC)-CBM.
Sektor
hilir Pertamina meliputi kegiatan pengolahan minyak mentah, pemasaran dan niaga
produk hasil minyak, gas dan petrokimia, dan bisnis perkapalan terkait untuk
pendistribusian produk Perusahaan. Kegiatan pengolahan terdiri dari: RU II
(Dumai), RU III (Plaju), RU IV (Cilacap), RU V (Balikpapan), RU VI (Balongan)
dan RU VII (Sorong).
Selanjutnya,
Pertamina juga mengoperasikan Unit Kilang LNG Arun (Aceh) dan Unit Kilang LNG
Bontang (Kalimantan Timur). Sedangkan produk yang dihasilkan meliputi bahan
bakar minyak (BBM) seperti premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel,
minyak bakar dan Non BBM seperti pelumas, aspal, Liquefied Petroleum Gas (LPG),
Musicool, serta Liquefied Natural Gas (LNG), Paraxylene, Propylene, Polytam,
PTA dan produk lainnya.
Visi Dan Misi
Perusahaan
VISI: MENJADI
PERUSAHAAN ENERGI NASIONAL KELAS DUNIA.
MISI: MENJALANKAN USAHA MINYAK, GAS, SERTA
ENERGI BARU DAN TERBARUKAN SECARA
INTEGRASI, BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP KOMERSIAL YANG KUAT.
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
1. Kegiatan kantor
a. Perencanaan
perkantoran atau office planning, diantaranya seperti dibawah ini:
- Perencanaan gedung
- Tata ruang kantor
- Pencahayaan atau penerangan
- Perlengkapan kantor
- Ventilasi udara atau jendela dari ruangan kantor
- Standarisasi pekerjaan kantor
- Anggaran perkantoran
- Standar kualitas kerja
- Sistem telekomunikasi dan informasi
b. Pengorganisasian perkantoran atau office
organizing, diantaranya seperti dibawah ini:
- Memelihara hubungan kerja yang baik dengan atasan atau
bawahan.
- Pembagian tugas dalam organisasi atau perusahaan agar
tugasnya lebih efisien.
- Perlengkapan atau peralatan yang selalu tersedia sesuai
dengan kebutuhan untuk memudahkan para pegawai dalam melakukan
pekerjaannya.
c. Pengarahan perkantoran atau office
actuating, diantaranya seperti dibawah ini:
- Penggunaan teknik yang efektif dalam melakukan
pengawasan dan memberi motivasi terhadap bawahan.
- Memberikan bantuan kepada pegawai ketika pengawai
tersebut mengalami kesulitan dalam pekerjaannya.
- Menyatukan visi dan misis para pegawai dengan
perusahaan atau organisasi.
- Perancangan cara berkomunikasi yang baik dan efektif
dengan seluruh pegawa, agar komunikasi antara atasan dengan bawahan dapat
berjalan dengan baik atau lancar.
- Menggunakan tolak ukur yang adil dalam hal pemberian
upah atau gaji pada pegawai.
d. Pengawasan perkantoran atau office
controlling
- Menggunakan peralatan dan perabotan kantor.
- Standarisasi maupun metode-metode pekerjaan kantor.
- Kualitas pekerjaan kantor.
- Pelayanan kantor.
- Budget perkantoran
- Waktu.
2. Sarana dan fasilitas kerja perkantoran
a. Lokasi perkantoran, adapun faktor yang
perlu diperhatikan untuk menentukan lokasi kantor antara lain:
- Keamanan
- Lingkungan
- Harga
b. Gedung, adapun faktor dari gedung
perkantoran yang perlu diperhatikan antara lain:
- Dapat menjamin keamanan dan kesehatan seluruh pegawai.
- Memiliki fasilitas yang sangat memadai.
- Harga dari gedung yang kompetitif, artinya seimbang
dengan biaya dan keuntungan.
c. Peralatan,diantaranya meliputi:
- Perabotan kantor, contohnya: meja kerja, lemari
dokumen, laci, kursi, rak buku dan lain sebagainya.
- Perbekalan kantor, contohnya: kertas, spidol, pena,
pensil, tinta printer dan lain sebagainya.
d. Interior, maksud
dari interior disini adalah penataan dari perabotan dan perangkat perkantoran
yang bisa mendukung terlaksananya pekerjaan dalam sebuah ruang kantor,
contohnya seperti: penerangan, ventilasi, hiasan ruang kantor, dan lain
sebagainya.
e. Mesin-mesin
perkantoran, yakni disesuaikan dengan prosedur pekerjaan, metode pekerjaan dan
kebutuhan kantor lainnya.
Demikianlah pembahasan
mengenai definisi dan ruang lingkup administrasi perkantoran, semoga pembahasan
diatas dapat dipahami dan bermanfaat untuk kita semua….
Pencarian :ruang lingkup
administrasi ,ruang lingkup administrasi perkantoran ,ruang lingkup ,sebutkan
dan jelaskan ruang lingkup administrasi perkantoran ,Pengertian ruang lingkup
administrasi perkantoran ,pengertian office actuating ,ruang lingkup adm
,Pengertian dan ruang lingkup administrasi ,jelaskan pengertian administrasi
perkantoran ruang lingkup dan tujuannya ,ruang lingkup kantor.
Elemen
logo membentuk huruf “P” yang secara keseluruhan merupakan representasi
bentuk panah menggambarkan Pertamina yang
bergerak maju dan progresif
warna-warna
mencolok
menunjukkan
langkah besar yang diambil Pertamina dan aspirasi perusahaan akan masa depan
yang lebih positif dan dinamis
warna merah
mencerminkan
Keuletan dan ketegasan serta keberanian dalam meghadapi berbagai macam
kesulitan.
warna
hijau
mencerminkan sumber daya energy yang berwawasan lingkungan
warna
biru
mencerminkan andal, dapat dipercaya, dan bertanggung jawab
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 53 TAHUN 2010
TENTANG
DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
|
|
KETENTUAN UMUM
|
|
|
Pasal 1
|
|
|
Dalam
Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
|
|
|
1.
|
Disiplin
Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati
atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
|
|
|
2.
|
Pegawai
Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah PNS Pusat dan PNS Daerah.
|
|
|
3.
|
Pelanggaran
disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati
kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang
dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.
|
|
|
4.
|
Hukuman
disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada PNS karena melanggar peraturan
disiplin PNS.
|
|
|
5.
|
Pejabat
Pembina Kepegawaian Pusat, Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi, dan
Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota adalah sebagaimana dimaksud
dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur wewenang pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian PNS.
|
|
|
6.
|
Upaya
administratif adalah prosedur yang dapat ditempuh oleh PNS yang tidak puas
terhadap hukuman disiplin yang dijatuhkan kepadanya berupa keberatan atau
banding administratif.
|
|
|
7.
|
Keberatan
adalah upaya administratif yang dapat ditempuh oleh PNS yang tidak puas
terhadap hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang
menghukum kepada atasan pejabat yang berwenang menghukum.
|
|
|
8.
|
Banding
administratif adalah upaya administratif yang dapat ditempuh oleh PNS yang
tidak puas terhadap hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak
atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
yang dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum, kepada Badan
Pertimbangan Kepegawaian.
|
|
|
Pasal 2
|
|
|
Ketentuan
Peraturan Pemerintah ini berlaku juga bagi calon PNS.
|
|
|
BAB II
KEWAJIBAN DAN LARANGAN
|
|
|
Bagian Kesatu
Kewajiban
|
BAB lll
Cara mengkoneksikan proyektor ke komputer via wired/wifi
Alat
dan bahan :
1.proyektor
wireless .
2.Kabel LAN/modem
3.Komputer/laptop
4.software EASYMP NETWORK
Menyambungkan in focus/proyektor via
wired LAN maupun wifi
Pada panduan ini menjelaskan
prosedur menghubungkan komputer/laptop dan proyektor via jaringan LAN, baik
wired maupun wireless. Proyektor yang digunakan adalah tipe Epson EB1880 dan
EB1945W.
Berikut langkah – langkah untuk menghubungkan komputer dan proyektor:
Kita
harus mendownload aplikasi software untuk menyanbungkan proyektor ke
computer/laptop .
Brikut saya akan menjelaskan cara
mendownload aplikasi software “EasyMP Network”
1.
Buka google dan ketik nama aplikasi
,seprti contoh gambgar di bawah ini.
2.langsung pilih link download yang telah tersedia
3.Setelah selesai di download ,langsung di install di computer
anda.
4.Setelah di download ,buka aplikasi tersebut ,Dan biarkan
aplikasi tersebut mencari Nama preyektor yang ingin di sambungkan,.
1. Hidupkan komputer/laptop.
Pertama, pastikan software “EasyMP Network Projection” sudah terinstall pada
komputer. EasyMP Network Projection adalah aplikasi dari Epson yang berfungsi
untuk menghubungkan dan menampilkan layar komputer ke proyektor. pastikan
komputer/laptop terhubung ke jaringan LAN dengan benar, baik wired LAN maupun
Wifi.
2. Hidupkan proyektor dan pastikan
signal source proyektor pada mode “LAN Source” seperti tampilan di bawah ini,
Apabila belum mode “LAN source”,
tekan tombol [LAN] pada remote untuk switch source ke mode “LAN source”.
3. Jalankan aplikasi “EasyMP Network
Projection” di komputer.
Tampilan saat pertama kali
menjalankan aplikasi EasyMP Network Projection ditunjukan Pict3 di bawah ini,
6. Hasil Manual search ditemukan
proyektor yang akan dihubungkan
Setelah ditemukan proyektor yang
akan dihubungkan dengan Komputer/laptop, berikan checklist pada box proyektor
dan box “Disable interrupt connection”. Apabila Disable interrupt connection
diaktifkan maka resiko proyektor untuk terhubung/dihubungkan ke Komputer lain
(baik sengaja atau tidak sengaja) dapat dihindari. Kemudian klik tombol
“Connect” untuk menghubungkan Komputer dengan proyektor.
7. Tampilan menu EasyMP Network
Projection bila komputer dan proyektor sukses terhubung
8.Apabila koneksi Komputer dan
proyektor berhasil maka tampilan menu EasyMP Network Projection ditunjukan
Pict7. Untuk memutuskan koneksi Komputer dengan proyektor dengan klik tombol
“Disconnect”.
Demikian prosedur panduan
menghubungkan komputer dengan proyektor via jaringan wired LAN maupun
Wifi.
BAB lV
A. Kesimpulan
Dari Uraian
diatas dapat kami simpulkan bahwa kegiatan Praktik Kerja Lapangan sangat
bermanfaat baik bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan maupun bagi pihak
Dunia Industri. Selain itu kegiatan Praktik Kerja Lapangan juga menjadi tempat
dimana siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan mengasah ketrampilan mereka
khususnya dalam hal praktik dimana mereka dapat belajar lebih luas mengenai
dalam hal dunia kerja serta melatih siswa-siswi menjadi generasi muda yang
bertanggung jawab dan profesional.
B.
Kesan
Adapun kesan yang kami rasakan selama Kegiatan PKL yaitu
senang dan berterima kasih, karena selama kegiatan PKL kami mendapat banyak
sekali ilmu dan pengalaman dalam hal dunia kerja. Kami sangat berterima kasih
kepada semua pihak yang telah memberi ilmu dan pengalaman tersebut sehingga
kami dapat mengembangkan ketrampilan kami dalam hal praktik
.
B.
Saran
Untuk melengkapi laporan ini saya akan menyampaikan beberapa
saran yang mungkin dapat membantu mengisi kekurangan-kekurangan yang ada,
antara lain sebagai berikut :
- Utamakan
keselamatan kerja.
- Kuasai
terlebih dahulu teori sebelum melaksanakan praktek kerja lapangan
- Gunakan
waktu sebaik-baiknya.
- Jangan
pernah merasa puas dengan hasil yang telah dicapai.
C.
Saran
Beberapa hal yang penulis temukan di lapangan saat
pelaksanaan PKL sebagian kecil justru tidak penulis temukan saat mengikuti
pembelajaran di kelas. Maka dari itu, penulis ajukan beberapa saran, antara lan
yaitu :
1.
Saran untuk Sekolah
a. Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah budaya kerja yang berlaku
pada instansi pemerintah maupun swasta. Dengan demikian, para siswa cenderung
lebih mudah beradaptasi dalam dunia kerja.
b. Sekolah perlu memberikan penekanan pada penguasaan keterampilan yang relevan
dengan kemajuan teknologi di dunia kerja saat ini. Dengan demikian, para siswa
dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang diperolehnya secara maksimal.
c. Hendaknya Guru pembimbing harus lebih sering memonitoring para siswanya di
lingkungan PKL secara langsung sehingga siswa dapat berkonsultasi mengenai
informasi-informasi terbaru dari sekolah.
2.
Saran untuk PT.Pertamina EP
a. Kepada Pimpinan PT.Pertamina EP penulis berharap agar tidak
bosan-bosannya memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dan para
peserta PKL yang akan datang